Seruan untuk mencopot Menteri Kesehatan Indonesia semakin meningkat seiring dengan keretakan hubungan dengan para dokter

Seruan untuk mencopot Menteri Kesehatan Indonesia semakin meningkat seiring dengan keretakan hubungan dengan para dokter

Seruan untuk mencopot Menteri Kesehatan Indonesia semakin meningkat seiring dengan keretakan hubungan dengan para dokter

Slot online terpercaya – Menteri Kesehatan Indonesia sedang menghadapi seruan-seruan untuk mencopotnya karena keretakannya yang semakin dalam dengan para profesional medis di negara ini berisiko merusak reformasi layanan kesehatan dan melemahkan legitimasi kebijakan-kebijakan di masa depan, menurut para analis. Kritik terhadap Budi Gunadi Sadikin telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir, dengan dua fakultas kedokteran terkemuka di negara ini – di Universitas Indonesia di Jakarta dan Universitas Padjajaran di Jawa Barat – bergabung dengan paduan suara ketidakpuasan. Inti dari perselisihan ini adalah perambahan yang dirasakan oleh kementerian kesehatan ke dalam domain badan-badan medis profesional, termasuk penugasan kembali dokter spesialis dan penunjukan anggota-anggota kolegium kedokteran – organisasi yang mengatur diri sendiri yang mengawasi standar pelatihan dan praktik medis spesialis.

Iklan Di bawah undang-undang kesehatan yang direvisi, yang disahkan pada tahun 2023, kolegium-kolegium ini ditempatkan di bawah pengawasan Konsil Kedokteran Indonesia, yang sekarang melapor langsung ke presiden. siden. Langkah ini dibingkai sebagai upaya untuk merampingkan tata kelola pemerintahan, tetapi banyak pihak di bidang medis melihatnya sebagai campur tangan politik.

“Kami mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan-kebijakan kesehatan yang tidak pro-rakyat tetapi pro-kepentingan sesaat,” kata Wawan Mulyawan, ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada tanggal 20 Mei, seperti dikutip oleh majalah berita Tempo. Ia meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mempertimbangkan mengganti Budi, “yang jelas-jelas berpotensi merusak ekosistem pendidikan kedokteran dan menurunkan kualitas pelayanan kesehatan”.