Warga Sumatra menjarah makanan dan air setelah banjir mematikan

Warga Sumatra menjarah makanan dan air setelah banjir mematikan

Warga Sumatra menjarah makanan dan air setelah banjir mematikan

Liga335 – Beberapa penduduk pulau Sumatra yang dilanda banjir terpaksa melakukan penjarahan, mencari makanan dan air untuk bertahan hidup, kata pihak berwenang pada hari Minggu (30 November 2025). Banjir yang melanda hampir seminggu yang lalu telah menewaskan 303 orang – dengan jumlah yang diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya mayat yang ditemukan – dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Banjir tersebut memicu tanah longsor, merusak jalan, memutus beberapa bagian pulau, dan memutus jalur komunikasi.

Kondisi cuaca yang menantang dan kurangnya alat berat juga menghambat upaya penyelamatan. Bantuan berjalan lambat untuk mencapai kota Sibolga yang terkena dampak paling parah dan distrik Tapanuli Tengah di Sumatera Utara. Video-video di media sosial menunjukkan para penjarah berebut melewati barikade-barikade yang runtuh, jalan-jalan yang banjir dan pecahan-pecahan kaca untuk mendapatkan makanan, obat-obatan dan gas.

Beberapa bahkan mengarungi banjir setinggi pinggang untuk mencapai toko-toko yang rusak. Kepolisian Sumatera Utara pertama kali melaporkan insiden penjarahan pada Sabtu malam, kata juru bicara kepolisian Ferry Walintukan, menambahkan bahwa wilayah tersebut eberapa polisi telah dikerahkan untuk memulihkan ketertiban. “Penjarahan terjadi sebelum bantuan logistik tiba,” katanya.

“[Warga] tidak tahu bahwa bantuan akan datang dan khawatir mereka akan kelaparan.” Sebelas helikopter dikerahkan dari Jakarta ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana sehari setelah bencana untuk operasi distribusi logistik yang sedang berlangsung, terutama ke daerah-daerah yang paling dalam dan daerah-daerah di mana akses darat terputus, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan pada hari Minggu, “tetapi cuaca yang tidak dapat diprediksi sering menghambat operasi bantuan.” Sekretariat Kabinet merilis rekaman video yang memperlihatkan militer menjatuhkan pasokan dari udara ke daerah-daerah yang terkena bencana.

Di desa berdebu di Tapanuli Utara, para penyintas melambaikan tangan dengan panik kepada helikopter-helikopter yang membawa bantuan. Sementara itu, empat kapal angkatan laut berlabuh di sebuah pelabuhan untuk mendukung distribusi bantuan. Indonesia, yang dihuni oleh lebih dari 280 juta orang, sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami karena lokasinya yang berada di “Cincin Api”, sebuah busur gunung berapi dan garis patahan di kawasan Pasifik.

Cekungan Ijen. Hujan musiman juga sering menyebabkan banjir dan tanah longsor.