KOMITMEN PERADABAN: PII Tegaskan Kontribusi Membangun Peradaban Islam yang Maju dan Berkeadilan

JAKARTA, DELAPANTOTO — Perhimpunan Pelajar Islam Indonesia (PII) menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi garda terdepan dalam upaya membangun Peradaban Islam yang maju, modern, dan berkeadilan di Indonesia. Komitmen ini menjadi resolusi utama yang disepakati dalam [Simulasi: Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)] PII yang baru saja diselenggarakan.

PII menekankan bahwa pelajar Islam harus menjadi agen perubahan yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan tuntutan keadilan sosial dan kebangsaan.


I. PII: Islam yang Mengedepankan Keadilan Sosial

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) PII, [Simulasi: Husni Mubarak], menjelaskan bahwa visi membangun peradaban Islam berkeadilan adalah respons terhadap tantangan sosial dan ideologis saat ini.

  • Anti-Ekstremisme: PII berkomitmen untuk menjadi benteng pertahanan melawan paham-paham radikalisme dan ekstremisme, dengan mempromosikan pemahaman Islam yang moderat (Wasathiyah) dan inklusif.

  • Keadilan Sosial: PII menekankan pentingnya perjuangan melawan kemiskinan, ketidaksetaraan ekonomi, dan korupsi. Peradaban yang dibangun harus memastikan bahwa sumber daya negara dinikmati secara adil oleh seluruh rakyat.

  • Kualitas Intelektual: PII mendorong anggotanya untuk tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga unggul secara intelektual, mampu melakukan kritik konstruktif terhadap kebijakan publik, dan berpartisipasi aktif dalam riset dan inovasi.

“Peradaban Islam yang kita impikan adalah peradaban yang berdiri kokoh di atas prinsip keadilan dan kemanusiaan universal. Pelajar Islam harus menjadi contoh nyata, menjadi jembatan antara nilai-nilai agama dan realitas pembangunan bangsa,” ujar [Simulasi: Husni Mubarak].

II. Tiga Pilar Kontribusi Strategis PII

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, PII akan fokus pada tiga pilar kontribusi strategis di tingkat nasional dan daerah:

  1. Advokasi Pendidikan: Mengawal kebijakan pendidikan nasional untuk memastikan akses yang adil dan berkualitas bagi semua pelajar, terutama di daerah 3T.

  2. Gerakan Anti-Korupsi: Melakukan kampanye integritas dan pengawasan terhadap pemerintah daerah, menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak dini di kalangan pelajar.

  3. Pengembangan Ekonomi Kreatif Syariah: Mendorong pelajar Islam untuk menjadi technopreneur yang berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi syariah dan berkelanjutan.

PII berharap sinergi ini akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi lahirnya generasi pemimpin masa depan yang berakhlak dan berwawasan luas.