Komentar: Protes di Indonesia adalah hasil dari kemarahan yang telah terbangun selama bertahun-tahun
Liga335 – FRUSTRASI EKONOMI MENJALAN DALAM Minggu yang mengguncang Indonesia dimulai pada tanggal 25 Agustus, ketika para demonstran berkumpul di gedung DPR untuk memprotes kenaikan gaji anggota DPR, yang telah mencapai 42 kali lipat dari upah minimum di Jakarta. Gelombang protes kedua terjadi dua hari kemudian, dipimpin oleh serikat pekerja yang menuntut diakhirinya praktik outsourcing dan kenaikan upah minimum. Para pengunjuk rasa mencoba menyerbu masuk ke dalam gedung parlemen dan polisi merespons dengan meriam air dan gas air mata.
Malam itu, sebuah kendaraan lapis baja polisi yang berusaha membersihkan jalan menabrak Affan. Sedikitnya delapan orang tewas dalam protes yang berlangsung hingga akhir pekan di berbagai kota di seluruh Indonesia, dengan kepolisian menanggung beban serangan paling berat. Apa yang mendorong terjadinya rangkaian peristiwa ini, dan bagaimana cara terbaik bagi Prabowo untuk memastikan bahwa keresahan masyarakat dapat diredakan dan masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan memuaskan?
Pidato langsung Prabowo pada hari Minggu (31/8) telah dikalibrasi dengan cermat. Flan engan dihadiri oleh para pemimpin partai politik besar, ia mengakui besarnya kemarahan publik dan mengumumkan bahwa partai-partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat telah sepakat untuk mencabut sejumlah tunjangan dan keistimewaan bagi para anggota parlemen. Meskipun ini adalah langkah pertama ke arah yang benar, perubahan kebijakan lebih lanjut dan reformasi institusional mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa hal seperti ini tidak terjadi lagi di bawah pengawasan presiden.
Meskipun ada seruan untuk tenang, ribuan orang Indonesia dilaporkan terus berunjuk rasa di seluruh Indonesia pada hari Senin.