Indonesia menargetkan penandatanganan kesepakatan tarif dengan AS di bulan Januari, dan mengatakan semua masalah telah diselesaikan
Liga335 daftar – Sebuah truk melaju di dekat tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, 12 Februari 2025. /Willy Kurniawan Beli Hak Lisensi , membuka tab baru Ringkasan Para pejabat menyiapkan pertemuan Prabowo-Trump pada bulan Januari Tidak ada kebijakan Indonesia yang dibatasi oleh kesepakatan tersebut, kata Jakarta AS menginginkan akses ke mineral penting Indonesia Jakarta mengupayakan pengecualian tarif untuk kelapa sawit, teh dan kopi JAKARTA, 23 Desember (23/12) – Indonesia dan AS telah menyepakati semua isu dalam kesepakatan tarif.AS telah menyepakati semua isu substansial untuk kesepakatan tarif, membuka jalan bagi penandatanganan perjanjian oleh Presiden Prabowo Subianto dan Donald Trump pada akhir Januari, kepala negosiator Indonesia mengatakan.
Menteri Ekonomi Senior Airlangga Hartarto, yang berbicara dari Washington pada hari Senin malam setelah bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, mengatakan bahwa Amerika Serikat menginginkan akses ke mineral-mineral penting Indonesia dan telah setuju untuk memberikan pengecualian tarif untuk minyak kelapa sawit, teh, dan kopi Indonesia. Daftar di sini. Indonesia adalah pengekspor pa lm oil dan pemasok utama biji kopi robusta dunia.
Pembicaraan antara kedua negara sempat terancam gagal pada awal bulan ini setelah Amerika Serikat menuduh Indonesia mundur dari komitmen-komitmen sebelumnya, meskipun Jakarta mengatakan bahwa “dinamika” yang terjadi adalah hal yang wajar dan ini hanyalah masalah “menyelaraskan bahasa”. Airlangga mengulangi bahwa ada “dinamika” selama pembicaraan, tetapi mengatakan bahwa semua masalah substansial telah diselesaikan dan bahwa putaran pembicaraan terakhir berjalan dengan baik. “Hal utama, tentu saja, adalah memberikan akses pasar yang seimbang untuk produk-produk Amerika, dan pada saat yang sama, akses pasar untuk Indonesia ke Amerika,” ujar Airlangga dalam sebuah video briefing dengan media di Indonesia.
Para pejabat dari kedua negara sekarang sedang berusaha untuk mengatur pertemuan antara Prabowo dan Trump pada akhir Januari, di mana perjanjian perdagangan dapat ditandatangani. Airlangga mengatakan bahwa tidak ada ketentuan dalam perjanjian tersebut yang akan membatasi Indonesia untuk melakukan kesepakatan perdagangan dengan negara lain. “Tidak ada kebijakan pemerintah Indonesia yang idak ada yang dibatasi oleh perjanjian ini.
Perjanjian ini bersifat komersial dan strategis, serta menguntungkan kepentingan ekonomi kedua negara secara seimbang,” ujar Airlangga. Sebuah ketentuan dalam kesepakatan tarif AS-Malaysia, membuka tab baru, memungkinkan Amerika Serikat untuk mengakhiri pakta tersebut dan mengembalikan tarif yang diumumkan Trump pada bulan April, jika kesepakatan baru membahayakan kepentingan utama AS dan perundingan gagal untuk menyelesaikan kekhawatirannya. Kamboja, membuka tab baru juga memiliki klausul serupa dalam kesepakatan dengan AS yang disepakati pada bulan Oktober, dengan beberapa perbedaan dalam susunan kata.
Kesepakatan tersebut juga akan mencakup kerja sama dalam perdagangan digital, teknologi, dan masalah keamanan nasional, menurut sebuah pernyataan yang kemudian dirilis oleh kantor Airlangga, yang tidak memberikan rincian lebih lanjut. Trump memberlakukan tarif 19% terhadap Indonesia setelah kesepakatan awal pada bulan Juli, turun dari 32% yang diancamkannya pada bulan April, sebagai imbalan atas janji-janji Indonesia untuk menghapus hambatan tarif dan non-tarif yang dihadapi ekspor Amerika, serta membeli lebih banyak barang Amerika. o menutup kesenjangan perdagangan.
Airlangga mengatakan tidak ada risiko AS menaikkan tarif kembali ke 32% jika penandatanganan pada Januari tidak terwujud karena semua yang ada di dalam rancangan kesepakatan telah disetujui oleh kedua belah pihak. “Tidak ada faktor yang dapat menghalangi penandatanganan ART (Agreement on Reciprocal Trade) ini,” katanya. Dari periode Januari hingga Oktober, perdagangan antara kedua negara bernilai $36,2 miliar, dengan Indonesia membukukan surplus $14,9 miliar, data Indonesia menunjukkan.
AS adalah pasar ekspor terbesar kedua bagi Indonesia. Pelaporan oleh dan Surroyo; Penyuntingan oleh Michael Perry Standar kami: Prinsip-Prinsip Kepercayaan Thomson.