Indonesia meluncurkan AI Hackathon untuk mengatasi lima tantangan kesehatan utama

Indonesia meluncurkan AI Hackathon untuk mengatasi lima tantangan kesehatan utama

Indonesia meluncurkan AI Hackathon untuk mengatasi lima tantangan kesehatan utama

Liga335 – Indonesia meluncurkan AI Hackathon untuk mengatasi lima tantangan kesehatan utama
AI memiliki peran monumental karena pendekatan tradisional tidak lagi memadai. Namun, fokus kami bukan pada penggantian, tetapi pada pemberdayaan,
Berita terkait: Pemeriksaan kesehatan gratis diluncurkan untuk deteksi dini penyakit
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Indonesia Healthcare AI Hackathon 2025 untuk mendorong pengembangan solusi inovatif berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan nasional dan mengatasi lima penyakit prioritas. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Senin, mengatakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menawarkan solusi yang cerdas dan dapat diukur untuk mengurangi kesenjangan layanan kesehatan di Indonesia.

Kesenjangan ini, katanya, berasal dari tantangan seperti kekurangan tenaga profesional kesehatan, populasi yang menua, dampak perubahan iklim, meningkatnya biaya pengobatan, dan ketidakstabilan geopolitik. Kondisi geografis Indonesia yang mencakup lebih dari 17.000 pulau membuat sulit untuk memastikan akses layanan kesehatan yang merata melalui metode tradisional saja.

Inovasi teknologi seperti AI, katanya, harus dimanfaatkan untuk mencapai layanan kesehatan yang adil dan efisien. Menurutnya, AI memungkinkan diagnostik yang lebih cerdas dan wawasan prediktif yang mendukung para profesional medis dalam pengambilan keputusan klinis sambil memperluas akses layanan kesehatan untuk semua. Sebagai bagian dari inisiatif transformasi kesehatan pemerintah, kementerian telah mulai mengintegrasikan AI ke dalam beberapa program, misalnya, uji klinis sedang dilakukan untuk rontgen dada bertenaga AI untuk mendeteksi tuberkulosis (TBC), sementara pemindaian dengan bantuan AI digunakan untuk mengidentifikasi stroke, kanker, dan penyakit lainnya, serta memperkenalkan chatbot untuk penilaian risiko diabetes.

Selain itu, pusat panggilan rumah sakit yang didukung oleh AI dilaporkan telah mengurangi antrian pasien sebesar 70 persen dan meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 35 persen. “AI memiliki peran monumental untuk karena pendekatan tradisional tidak lagi memadai. Namun, fokus kami bukan pada penggantian, tetapi pada pemberdayaan,” tegas Harbuwono.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan solusi AI yang meningkatkan kapasitas manusia dan memperkuat sistem perawatan kesehatan. “Inovasi tidak dapat tumbuh secara terpisah. Inovasi dapat berkembang melalui kolaborasi, dan semangat kolaborasi itulah yang mendefinisikan tujuan dari Indonesia Healthcare AI Hackathon 2025,” ujar Harbuwono.

Hackathon ini menargetkan lima masalah kesehatan utama di Indonesia, yaitu stroke, stunting, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan TBC. Meskipun pada awalnya kementerian mengharapkan sekitar 40 peserta, acara ini menarik minat dari 278 peserta di 10 negara yang mencerminkan antusiasme internasional yang kuat, ujarnya. “Solusi yang dikembangkan selama hackathon akan dievaluasi berdasarkan pengobatan berbasis bukti sebelum diintegrasikan ke dalam SATUSEHAT, platform kesehatan nasional Indonesia,” katanya.

ami masa depan di mana AI melayani kemanusiaan, memberdayakan masyarakat, dan memperkuat sistem kesehatan di mana pun,” kata Harbuwono.