Indonesia Bermitra dengan Pemerintah Mie Jepang dalam Pelatihan Kesehatan Profesional

Indonesia Bermitra dengan Pemerintah Mie Jepang dalam Pelatihan Kesehatan Profesional

Indonesia Bermitra dengan Pemerintah Mie Jepang dalam Pelatihan Kesehatan Profesional

Liga335 daftar – TEMPO Interaktif, Jakarta – Kementerian Kesehatan RI dan Pemerintah Prefektur Mie, Jepang, menandatangani nota kesepahaman kerja sama pelatihan tenaga kesehatan di Kantor Gubernur Mie, Selasa, 30 Juli 2024. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, Arianti Anaya, dan Gubernur Mie, Ichimi Katsuyuki, serta disaksikan oleh Konsul Jenderal RI di Osaka, John Tjahjanto Boestami. Melalui MoU ini, Kementerian Kesehatan dan Prefektur Mie akan melaksanakan program kerja sama pelatihan perawat dan careworker Indonesia untuk membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk memenuhi standar tenaga kerja profesional di Jepang.

Para perawat dan careworker yang telah menyelesaikan program pelatihan dan memenuhi persyaratan kualifikasi akan dipersiapkan untuk memasuki pasar tenaga kerja Jepang, khususnya di Prefektur Mie. “Saat ini terdapat sekitar 1.170 sekolah keperawatan di Indonesia, 38 di antaranya berada di bawah Kementerian Kesehatan.

Dari jumlah tersebut sekolah keperawatan, sekitar 50.000 perawat lulus setiap tahunnya, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di Jepang,” ujar Dirjen Arianti, seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri pada 31 Juli lalu. Kesempatan bagi tenaga kerja profesional Indonesia untuk bekerja di Jepang sangat terbuka lebar mengingat negara ini sedang mengalami defisit tenaga kerja.

Pada tahun 2040, Jepang diperkirakan akan kekurangan lebih dari 10,7 juta tenaga kerja, terutama perawat dan perawat. Dari segi keterampilan dan kemampuan, perawat dan careworker Indonesia telah teruji dan terbukti memenuhi standar kualifikasi kerja di Jepang, ujar John Boestami dalam pidato pembukaan. Namun demikian, perawat dan careworker Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, termasuk “penguasaan bahasa Jepang, pemahaman budaya dan gaya hidup Jepang, kedisiplinan, dan aspek teknis lainnya.”

“Penandatanganan MoU kerja sama ini merupakan langkah maju yang signifikan dan terobosan yang sangat strategis dalam mengatasi berbagai tantangan tersebut. nges,” lanjut Konjen. MoU kerja sama ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, terutama setelah disepakatinya peningkatan hubungan menjadi kemitraan strategis komprehensif oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri Fumio Kishida pada September 2023.

Pilihan Redaksi KEMLU.GO.