Kandidat selebriti berpotensi membahayakan kepentingan masyarakat Indonesia

Kandidat selebriti berpotensi membahayakan kepentingan masyarakat Indonesia

Kandidat selebriti berpotensi membahayakan kepentingan masyarakat Indonesia

Taruhan bola – 19 September 2024 JAKARTA – Upaya partai-partai politik untuk menggunakan popularitas selebriti untuk meraih suara dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak mendatang dinilai sebagai bukti kegagalan mereka dalam mencari kandidat yang kompetitif dan dapat diandalkan, yang pada akhirnya akan mencederai demokrasi dan membahayakan kepentingan publik, kata seorang pengamat. Hadar Nafis Gumay, direktur eksekutif pemantau pemilu Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), mengatakan bahwa partai-partai politik seharusnya dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di daerah masing-masing dan menyiapkan calon-calon yang dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Sebaliknya, partai-partai tersebut memilih untuk “mencari jalan pintas” untuk memenangkan pemilihan dengan mengusung selebriti sebagai calon kepala daerah, meskipun mereka tidak memiliki pengalaman dan kapasitas yang dipertanyakan untuk membawa perubahan positif.

“Ini membuktikan ketidakmampuan partai-partai politik untuk mempersiapkan calon-calon yang menjanjikan,” kata Hadar pada hari Rabu, seraya menambahkan bahwa partai-partai tersebut harus terus untuk mengontrol kinerja para selebriti dalam peran kepemimpinan mereka jika mereka terpilih sebagai kepala daerah pada pemilihan umum bulan November mendatang. Sejumlah figur publik telah mendaftarkan diri untuk mencalonkan diri di beberapa daerah pemilihan di Jawa, termasuk penyanyi Krisdayanti yang mencalonkan diri sebagai walikota Batu, Jawa Timur, dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan komedian Gilang Dirga yang mencalonkan diri sebagai wakil bupati Bandung Barat, Jawa Barat, yang diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Baca juga: Kekuatan bintang: Partai dan calon kepala daerah memilih selebriti sebagai juru kampanye Tren menggunakan kandidat selebriti juga dapat ditemukan di Jawa Tengah, di mana selebriti kontroversial Vicky Prasetyo dan penyanyi Vicky Shu mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Cilacap.

Pencalonan Vicky didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sementara Vicky didukung oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai NasDem dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, para calon kandidat ini masih menunggu pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 September untuk mendapatkan izin untuk mencalonkan diri sebagai kandidat resmi.

Terlepas dari popularitas para figur publik ini, Djayadi Hanan dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengatakan bahwa tantangan-tantangan masih membayangi pencalonan mereka, berkaca pada sedikitnya keberhasilan para selebriti dalam pemilihan legislatif bulan Februari lalu. “Biasanya selebriti yang memenangkan pemilu adalah mereka yang telah memiliki rekam jejak yang baik sebagai politisi dan tidak lagi dianggap oleh masyarakat sebagai selebriti, [.] seperti aktor-cum-politisi PDI-P Rano Karno,” ujarnya, merujuk pada aktor sinetron populer tahun 1990-an Si Doel Anak Sekolahan, yang, sebagai penduduk asli Jabodetabek, sangat dekat di hati masyarakat Betawi.

Rano adalah calon wakil gubernur Jakarta dalam pemilihan 27 November mendatang, bersama dengan politisi PDI-P dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebagai pendampingnya. pasangan calon. Pasangan Pramono-Rano akan menghadapi dua pasangan calon saingannya di Jakarta, yaitu mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan politisi senior PKS Suswono, yang didukung oleh koalisi yang sama di belakang kemenangan presiden terpilih Prabowo Subianto, dan pasangan independen dari mantan jenderal polisi Dharma Pongrekun dan akademisi Kun Wardana.

Baca juga: Kampanye dimulai lebih awal dalam pemilihan gubernur Jakarta Upaya untuk menggunakan selebriti dalam memikat pemilih juga dapat dilihat dari penunjukan komedian Lies Hartono, yang dikenal sebagai Cak Lontong, sebagai manajer kampanye pasangan Pramono-Rano di Jakarta. Rocker yang beralih menjadi politisi, Once Mekel, yang baru-baru ini bergabung dengan PDI-P, juga ditunjuk sebagai wakil ketua tim kampanye. Sementara itu, di daerah pemilihan utama lainnya di Banten, aktor sekaligus pengusaha Raffi Ahmad telah dipilih oleh Partai Gerindra pimpinan Prabowo untuk menjadi manajer kampanye pasangan calon gubernur Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah.

Pasangan ini akan bertarung dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten pada tanggal 17 April mendatang. ir akan bertarung melawan mantan walikota Tangerang Selatan, Banten, Airin Rachmi Diany dan pasangannya Ade Sumardi. Pengamat politik Kennedy Muslim dari lembaga jajak pendapat Indikator Politik Indonesia memperingatkan bahwa popularitas tidak secara otomatis membantu elektabilitas seorang kandidat.

“Ada faktor-faktor lain yang mendongkrak elektabilitas, seperti kompetensi dan hubungan mereka dengan masyarakat di daerah masing-masing,” ujar Kennedy pada hari Selasa. Eksekutif senior PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa penunjukan Cak Lontong sebagai manajer kampanye adalah karena ingin memberikan “politik yang menghibur” di tengah-tengah gejolak politik yang meningkat di negara ini, terutama di Jakarta di mana pemilihan umum sering kali terpolarisasi.